Posts

Menjadi Dewasa

Baru beberapa minggu yang lalu aku mendapat kabar kalau salah satu teman di kantor tempatku bekerja sedang berkabung karena Ayahnya meninggal dunia, ketika mendengar kabar duka tersebut terlintas dibenakku betapa kematian datangnya tiba-tiba tanpa pertanda. Kita tidak pernah tahu kapan ajal datang menjemput, membuatku mempertanyakan hal remeh yang aku pikirkan padahal efeknya jauh lebih minor dari kematian. Contohnya; seperti kekecewaan yang pernah kualami saat perasaanku bertepuk-sebelah tangan, atau pesan singkat yang tidak pernah dibalas dan beberapa panggilan telephone yang terabaikan, ketika mengingat itu semua aku kembali berpikir ulang kebelakang, hidup itu lebih baik dijalani dan memilih untuk selalu berusaha melakukan hal-hal yang membuat kita merasa bahagia bersama dengan orang-orang yang menambah kebahagiaan atau setidaknya yang tidak menyakiti untuk membuat hidup ini bermakna.  Hidup itu sederhana untuk dijalani dan juga singkat untuk terbuang percuma, lakukan hal-hal y...

Rahasia Menurunkan Berat Badan

Di usiaku yang sudah kepala tiga, aku semakin menyadari bahwa kenyataannya memang sesusah itu untuk menurunkan berat badan. Saat ini berat badanku berhenti di angka 50kg dengan tinggi badan 154cm. Setiap pagi masalah yang aku hadapi selalu sama, yaitu pusing mau memakai baju apa, yang ada jadi kebanyakan mengeluh tidak punya baju padahal tumpukan baju bejibun tertata rapi di lemari pakaian, plus dengan beberapa potong pakaian yang baru kubeli tidak sempat terpakai karena sudah kekecilan saat hendak dikenakan, sialnya lagi yang masih ada tag harganya juga ada. Sedih! Masa harus beli baju lagi? Namun tujuanku untuk menurunkan berat badan bukan hanya perihal ingin kurus atau karena lemak ditubuh yang sudah mulai menyembul keluar membuat lekukan baru yang terlihat tidak menarik, melainkan aku ingin memiliki berat badan yang ideal di angkat tetap 45kg atau mungkin 40kg agar supaya aku tidak berganti ukuran pakaianku dan masih bisa memakai semua pakaian-pakaian lamaku untuk berhemat pengelua...

Memilih Pasangan Hidup

Saat usiaku masih muda, pola pikirku dalam mencari pasangan hidup untuk menikah sangat jauh berbeda ketika sudah menginjak usia tiga puluh tahun. Rata-rata wanita dewasa yang sudah memasuki usia tiga puluh tahun memiliki pola pikir yang sudah matang dan cenderung memilih pasangan berdasarkan sifat dan pola pikir dari lawan jenis daripada wajah atau bentuk tubuhnya. Well, kan tidak semua yang rupawan memiliki pola pikir bertanggung jawab, dan tidak semua yang memiliki bentuk body goal memahami bagaimana memperlakukan pasangan dengan baik. Semua itu tergantung dari pola pikir dan sifat dasar yang dimiliki pada individu itu sendiri. Kematangan pola pikir diperlukan dalam memilih calon pasangan hidup. Tidak hanya karena wajah yang rupawan atau body yang berlekuk dan berotot menjadi bahan pertimbangan, melainkan bagaimana dia bersikap dalam kesehariannya, lingkungannya, sekitarnya, dan bagaimana pola pikirnya dalam menghadapai masalah yang ada dalam kehidupannya; apakah cenderung menyalahka...